KETIKA HOMESICK MELANDA





Merantau seringkali menjadi pilihan untuk banyak pemuda yang tinggal di desa. Termasuk aku salah satunya. Alasannya tentu beragam dan salah satunya adalah untuk mencari pengalaman.

Dari merantau inilah kita jadi merasakan yang namanya homesick.

Homesick atau Homesickness menurut KBBI artinya rindu, hendak pulang kampung.

Ketika Homesick melanda seringkali kita jadi bernostalgia dengan beragam peristiwa dimasa lalu. Dan ini jugalah yang akan menjadi bumbu bumbu kerinduan itu semakin sedap. Perasaan ingin pulang jadi semakin tak terkendali.

Namun, apakah homesick ini baik bagi kita? Adakah dampak negatif psikologis yang akan kita rasakan?

Dikutip dalam salah satu artikel di republika.co.id

Psikolog Patrice Le Goy mengatakan, sesekali merasa homesick adalah pertanda baik. Itu artinya seseorang memiliki rumah atau lingkungan yang stabil, penuh kasih sayang, dan pengasuhan. Namun, bisa jadi masalah jika perasaan itu bertahan terus-menerus.

Untuk selengkapnya bisa kunjungi link berikut ya Yang Dirasakan Tubuh dan Otak Saat Seseorang Mengalami Homesick

Dalam artikel tersebut juga dipaparkan tentang dampak negatif jika merasakan homesick terlalu lama atau berkepanjangan.

Aku setuju dengan hal tersebut, karena berdasarkan pengalaman pribadi juga kalau sudah merasa tidak nyaman di perantauan yang diingat adalah suasana rumah yang hangat.

Apalagi kalau kita tidak memiliki kegiatan lain yang bisa mengalihkan perasaan rindu tersebut, jadi semakin parah dan dampaknya juga bisa mempengaruhi produktivitas kita.

Ketika Homesick melanda, kita harus bagaimana?

Solusi pertama yang ingin aku rekomendasikan adalah pulang. Selama masih ada tempat dan kesempatan untuk pulang, maka kita harus memanfaatkan nya.

Tapi bagaimana kalau ada beberapa hal yang membuat kita tidak bisa pulang?

Keadaan seperti ini pasti selalu ada, solusinya mungkin kita perlu memperbanyak kegiatan yang lain selain rutinitas harian yang monoton.

Kita bisa berkenalan dengan orang baru atau mencoba kegiatan baru. Jangan lupa juga untuk selalu menelepon keluarga di rumah, karena bisa jadi kehadiran mereka akan terasa dari pesan-pesan dan perhatian mereka meski belum sempat bertemu.

Walau pada kenyataannya, bertemu dan berinteraksi secara langsung lebih memuaskan tetapi terkadang kita memang perlu lebih banyak bersabar saat di tanah rantau.

Semangat ya teman-teman yang sedang merasa homesick di tanah rantau.

Semoga dengan merantau ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan.



































Komentar

  1. Hari pertama saya merantau sudah homesick, hehe. Tapi ketika akhirnya bisa bergaul dan bertemu sesama perantau jadinya malah menikmati saja. Merantaunya juga tidak jauh, sewaktu kuliah hanya berbeda kabupaten hehe... tapi untuk seseorang yang tidak pernah pergi dari rumah dalam jangka waktu yang lama, itu bisa dikatakan pengalaman merantau pertama saya. Ketika bekerja dan kembali ditempatkan di lokasi yang lebih jauh, pengalaman merantau pertama menjadi dasar yang lumayan kuat untuk mengatasi homesick. Tapi pada akhirnya saya selalu ingin bergegas ketika tiba waktunya pulang kampung. Karena rumah sendiri memang selalu lebih nyaman, setidaknya bagi saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak sama aku juga gitu hehe
      Tapi alhamdulillah dengan merantau, dengan merasa rindu rumah, kita jadi lebih mengerti enaknya dirumah sendiri ya kak 😁

      Hapus

Posting Komentar